HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tanaman : Pacar
air (Balsamina impatiens L.)
Perlakuan Tinggi larutan eosin setelah 15 menit V= mm/detik
Xylem
+ vaseline 48,6 cm V=486mm/980s
=0,54mm/s
Floem +vaseline 17 cm V=170mm/980s =0,18mm/s
Tanaman : Bayam
duri (Amaranthus spinosus L.)
Perlakuan Tinggi larutan eosin setelah 15 menit V= mm/detik
Xylem
+ vaseline 30,2 cm V=302mm/980s
=0,33mm/s
Floem +vaseline 7 cm V=70mm/980s =0,07mm/s
Perhitungan :
Rumus : V = Tinggi
larutan eosin (mm)
Waktu (detik)
Tanaman Pacar
air (Balsamina impatiens L.)
1.
Xylem + Vaseline = 486 mm/ 980 detik =
0,54 mm/detik
2.
Floem + Vaseline = 17 mm/ 980 detik =
0,18 mm/detik
Tanaman : Bayam
duri (Amaranthus spinosus L.)
1.
Xylem + Vaseline = 302 mm/ 980 detik =
0,33 mm/detik
2.
Floem + Vaseline = 7 mm/ 980 detik =
0,07 mm/detik
Pembahasan
Dari hasil percobaan yang dilakukan
kecepatan pergerakan zat hara yang paling besar adalah pada tanaman pacar air (Balsamina impatiens L.) yaitu sebesar 0,54 mm/detik pada perlakuan xilem + vaseline.
Hal ini disebabkan pengangkutan hara mineral dan garam dari tanah sebenarnya
dilakukan oleh pembuluh xilem dengan gaya kapilaritas yang sangat tinggi
sehigga hara tersebut masuk dan naik ke dalam tubuh tanaman. Hal ini sesuai
dengan literatur dari Rahman (2009) yang menyatakan bahwa xilem berperan
mengangkut air dan bahan-bahan nimeral dari dalam tanah dengan memiliki gaya
kapilaritas yang tinggi.
Berdasarkan hasil percobaan
diketahui kecepatan pergerakan hara dengan perlakuan xilem + vaseline pada
pacar air (Balsamina impatiens L.) adalah lebih besar yaitu 0,54
mm/detik dibandingkan dengan perlakuan floem + vaseline hanya sebesar 0,18 mm/detik.
Hal ini dikarenakan floem sebenarnya memiliki fungsi sebagai pengangkut hasil
fotosintesis yang berasal dari daun untuk disebarkan keseluruh tubuh tumbuhan,
sedangkan xilem untuk mengangkut hara mineral dan air dari akar kedaun. Hal ini
sesuai dengan literatur dari Suyitno (2012) yang menyatakan bahwa pengangkutan
hara secara vasikular terjadi melalui pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh kulit
(floem). Pengangkutan air dari akar ke batang terjadi melalui pembuluh kayu,
sedangkan pembuluh kulit hanya mengangkut hasil asimilasi fotosintesis.
Berdasarkan hasil praktikum
transportasi zat hara didapatkan bahwa pada tanaman bayam duri (Amaranthus spinosus L.) didapatkan perlakuan xilem + vaseline didapatkan lebih tinggi
dibandingkan dengan floem + vaseline yaitu sebesar 0,33 mm/detik dengan 0,07
mm/detik. Hal ini disebabkan aliran yang terjadi pada xilem bisa dipengaruhi
oleh transpirasi, transportasi dan fotosintesis. Tanaman mengangkut hasil makanan melalui
floem disebarkan ke bagian tanaman lainnya. Hal ini sesuai dengan literatur
dari Kusuma (2007) yang menyatakan bahwa kecepatan laju transportasi hara
makanan bisa disebabkan beberapa kegiatan pada tumbuhan yaitu transpirasi,
transportasi dan fotosintesis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
transportasi zat hara pada tumbuhan diantara nya adalah suhu, konsentrasi
larutan, beda tekanan, dan zat-zat adsortif. Dimana pada suhu yang tinggi maka
tumbuhan semakin banyak menyerap hara dan air untuk menjaga kestabilan tubuhnya
sehingga tidak terjadi kekeringan. Hal ini sesuai dengan literatur dari Kusuma
(2007) yang menyatakan bahwa pergerakan unsur hara tanaman dipengaruhi oleh
banyak faktor, yang meliputi beda suhu, beda konsentrasi, beda tekanan, dan
zat-zat adsortif.
Pada percobaan digunakan vaseline
untuk menutupi bagian-bagian yang akan diujikan, vaseline sebagai lapisan lilin
untuk menahan air yang masuk pada bagian yang dipercobakan, sedangkan larutan
eosin digunakan untuk menandakan adanya laju transportasi air, dimana eosine
yang berwarna biru akan masuk ke jaringan pembuluh pada tanaman dan menyebar ke
bagian tumbuhan. Hal ini sesuai dengan literatur Rahman (2009) yang menyatakan
bahwa untuk mengetahui laju pergerakan hara tanaman digunakan air berwarna,
bisa menggunakan eosin atau pewarna lain sehingga diketahui bagian mana yang
mengangkut hara pada tanaman. Sedangkan vaselin digunakansebagai lapisan lilin
sehingga tidak terjadi penyerapan dari bagian yang tidak diinginkan.
Unsur hara dan air masuk melalui
akar bisa melalui beberapa cara yaitu dengan difusi, osmosis dan aliran massa,
yang ketiga nya berbeda sesuai konsetrasi dan zat pelarut masing masing. Hal
ini sesuai dengan literatur dari Suyitno (2012) yang menyatakan bahwa secara
umum gerakan zat menyebar dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke daerah
dengan konsentrasi rendah atau dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah
yang bertekanan tinggi disebut difusi. Sedangkan osmosis adalah pergerakan air
dari konsentrasi tinggi menuju daerah yang konsetrasi rendah.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.
Pada praktikum didapatkan tanaman pacar
air (Balsamina imatiens L.) dengan perlakuan xilem + vaseline
didapatkan 0,54 mm/detik sedangkan pada perlakuan floem + vaseline didapatkan
0,18 mm/detik laju transportasi zat hara nya.
2.
Pada praktikum didapatkan tanaman bayam
duri (Amaranthus spinosus L.) dengan perlakuan xilem + vaseline
didapatkan 0,33 mm/detik sedangkan pada perlakuan floem + vaseline didapatkan
0,07 mm/detik laju transportasi zat hara nya.
3.
Pada praktikum digunakan vaseline yang berfungsi
sebagai lapisan lilin sedangkan pada larutan eosin sebagai penanda adanya laju
transportasi air pada tumbuhan.
4.
Laju transportasi zat hara bisa
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu pengaruh suhu, konsentrasi zat, dan juga
pengaruh tekanan.
5.
Ada tiga macam penyerapan air kedalam
tubuh tumbuhan yaitu difusi, osmosis dan juga aliran massa.
Saran
Disarankan pada praktikum transportasi zat
hara pada perlakuan floem + vaselin agar benar-benar tertutup vaselin dengan
sempurna sehingga tidak ada larutan eosin yang bisa menembus batang tanaman.
No comments:
Post a Comment