Tuesday, December 24, 2013

Paper :Pembahasan Fisiologi Tumbuhan Transportasi zat Hara

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tanaman : Pacar air (Balsamina impatiens L.)
Perlakuan            Tinggi larutan eosin setelah 15 menit      V= mm/detik
Xylem + vaseline                    48,6 cm                          V=486mm/980s =0,54mm/s
Floem +vaseline                      17 cm                            V=170mm/980s =0,18mm/s

Tanaman : Bayam duri (Amaranthus spinosus L.)
Perlakuan            Tinggi larutan eosin setelah 15 menit      V= mm/detik
Xylem + vaseline                    30,2 cm                          V=302mm/980s =0,33mm/s
Floem +vaseline                        7 cm                            V=70mm/980s =0,07mm/s

Perhitungan :
Rumus : V = Tinggi larutan eosin (mm)
             Waktu (detik)

Tanaman Pacar air (Balsamina impatiens L.)
1.      Xylem + Vaseline = 486 mm/ 980 detik = 0,54 mm/detik
2.      Floem + Vaseline = 17 mm/ 980 detik = 0,18 mm/detik
Tanaman : Bayam duri (Amaranthus spinosus L.)
1.      Xylem + Vaseline = 302 mm/ 980 detik = 0,33 mm/detik
2.      Floem + Vaseline = 7 mm/ 980 detik = 0,07 mm/detik



Pembahasan
            Dari hasil percobaan yang dilakukan kecepatan pergerakan zat hara yang paling besar adalah pada tanaman pacar air (Balsamina impatiens L.) yaitu sebesar 0,54 mm/detik pada perlakuan xilem + vaseline. Hal ini disebabkan pengangkutan hara mineral dan garam dari tanah sebenarnya dilakukan oleh pembuluh xilem dengan gaya kapilaritas yang sangat tinggi sehigga hara tersebut masuk dan naik ke dalam tubuh tanaman. Hal ini sesuai dengan literatur dari Rahman (2009) yang menyatakan bahwa xilem berperan mengangkut air dan bahan-bahan nimeral dari dalam tanah dengan memiliki gaya kapilaritas yang tinggi.
            Berdasarkan hasil percobaan diketahui kecepatan pergerakan hara dengan perlakuan xilem + vaseline pada pacar air (Balsamina impatiens L.) adalah lebih besar yaitu 0,54 mm/detik dibandingkan dengan perlakuan floem + vaseline hanya sebesar 0,18 mm/detik. Hal ini dikarenakan floem sebenarnya memiliki fungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis yang berasal dari daun untuk disebarkan keseluruh tubuh tumbuhan, sedangkan xilem untuk mengangkut hara mineral dan air dari akar kedaun. Hal ini sesuai dengan literatur dari Suyitno (2012) yang menyatakan bahwa pengangkutan hara secara vasikular terjadi melalui pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh kulit (floem). Pengangkutan air dari akar ke batang terjadi melalui pembuluh kayu, sedangkan pembuluh kulit hanya mengangkut hasil asimilasi fotosintesis.
            Berdasarkan hasil praktikum transportasi zat hara didapatkan bahwa pada tanaman bayam duri (Amaranthus spinosus L.) didapatkan perlakuan xilem + vaseline didapatkan lebih tinggi dibandingkan dengan floem + vaseline yaitu sebesar 0,33 mm/detik dengan 0,07 mm/detik. Hal ini disebabkan aliran yang terjadi pada xilem bisa dipengaruhi oleh transpirasi, transportasi dan fotosintesis.  Tanaman mengangkut hasil makanan melalui floem disebarkan ke bagian tanaman lainnya. Hal ini sesuai dengan literatur dari Kusuma (2007) yang menyatakan bahwa kecepatan laju transportasi hara makanan bisa disebabkan beberapa kegiatan pada tumbuhan yaitu transpirasi, transportasi dan fotosintesis.
            Faktor-faktor yang mempengaruhi transportasi zat hara pada tumbuhan diantara nya adalah suhu, konsentrasi larutan, beda tekanan, dan zat-zat adsortif. Dimana pada suhu yang tinggi maka tumbuhan semakin banyak menyerap hara dan air untuk menjaga kestabilan tubuhnya sehingga tidak terjadi kekeringan. Hal ini sesuai dengan literatur dari Kusuma (2007) yang menyatakan bahwa pergerakan unsur hara tanaman dipengaruhi oleh banyak faktor, yang meliputi beda suhu, beda konsentrasi, beda tekanan, dan zat-zat adsortif.
            Pada percobaan digunakan vaseline untuk menutupi bagian-bagian yang akan diujikan, vaseline sebagai lapisan lilin untuk menahan air yang masuk pada bagian yang dipercobakan, sedangkan larutan eosin digunakan untuk menandakan adanya laju transportasi air, dimana eosine yang berwarna biru akan masuk ke jaringan pembuluh pada tanaman dan menyebar ke bagian tumbuhan. Hal ini sesuai dengan literatur Rahman (2009) yang menyatakan bahwa untuk mengetahui laju pergerakan hara tanaman digunakan air berwarna, bisa menggunakan eosin atau pewarna lain sehingga diketahui bagian mana yang mengangkut hara pada tanaman. Sedangkan vaselin digunakansebagai lapisan lilin sehingga tidak terjadi penyerapan dari bagian yang tidak diinginkan.
            Unsur hara dan air masuk melalui akar bisa melalui beberapa cara yaitu dengan difusi, osmosis dan aliran massa, yang ketiga nya berbeda sesuai konsetrasi dan zat pelarut masing masing. Hal ini sesuai dengan literatur dari Suyitno (2012) yang menyatakan bahwa secara umum gerakan zat menyebar dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah atau dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan tinggi disebut difusi. Sedangkan osmosis adalah pergerakan air dari konsentrasi tinggi menuju daerah yang konsetrasi rendah.


















KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.      Pada praktikum didapatkan tanaman pacar air (Balsamina imatiens L.) dengan perlakuan xilem + vaseline didapatkan 0,54 mm/detik sedangkan pada perlakuan floem + vaseline didapatkan 0,18 mm/detik laju transportasi zat hara nya.
2.      Pada praktikum didapatkan tanaman bayam duri (Amaranthus spinosus L.) dengan perlakuan xilem + vaseline didapatkan 0,33 mm/detik sedangkan pada perlakuan floem + vaseline didapatkan 0,07 mm/detik laju transportasi zat hara nya.
3.      Pada praktikum digunakan vaseline yang berfungsi sebagai lapisan lilin sedangkan pada larutan eosin sebagai penanda adanya laju transportasi air pada tumbuhan.
4.      Laju transportasi zat hara bisa disebabkan oleh beberapa faktor yaitu pengaruh suhu, konsentrasi zat, dan juga pengaruh tekanan.
5.      Ada tiga macam penyerapan air kedalam tubuh tumbuhan yaitu difusi, osmosis dan juga aliran massa.
Saran

      Disarankan pada praktikum transportasi zat hara pada perlakuan floem + vaselin agar benar-benar tertutup vaselin dengan sempurna sehingga tidak ada larutan eosin yang bisa menembus batang tanaman.

No comments:

Post a Comment