Kurva Sigmoid
Kurva pertumbuhan berbentuk-S
(Sigmoid) yang ideal, yang dihasilkan oleh hanya tumbuhan setahun dan beberapa
bagian tertentu dan tumbuhan oleh hanya tumbuhan setahun dan bertahun, dengan
menganmbil contoh tanaman jagung. Kurva menunjukkan ukuran kumulatif fungsi
dari waktu. Tiga fase utama yaitu fase
logaritmik, fase linier dan fase penuaan
(Salisbury dan Ross, 1995).
Pada pertumbuhan tegakan antara lain dapat
dinyatakan dalam bentuk kurva.Pertumbuhan yang merupakan hubungan fungsional
antara sifat tertentu tegakan, antara lain volume, tinggi tanaman, bidang
dasar, biomassa dan diameter dengan umur tegakan. Bentuk kurva pertumbuhan
tegakan yang ideal akan mengikuti bentuk ideal bagi pertumbuhan organisme,
yaitu bentuk kurva sigmoid (Latifah, 2004).
Pertumbuhan tanaman sering
didefinisikan sebagai pertambahan ukuran, berat dan jumlah sel. Ukuran tanam
sebagai indikator pertumbuhan dapat dilihat secara satu dimensi (misalnya dengan
mengukur tinggi tanaman), dua dimensi (misalnya dengan mengukur total luas
permukaan daun), atau tiga dimensi (misalnya dengan mengukur volume akar) (Lakitan, 2012)..
Pada fase logaritmik, ukuran (V) bertambah secara eksponensial
sejalan dengan waktu. Ini berarti bahwa laju pertumbuhan lambat pada awalnya
kemudian meningkat terus. Laju bertambah lurus dengan ukuran organisme. Semakin
besar organisme, semakin cepat ia tumbuh (Salisbury dan Ross, 1995).
Pada fase linier, pertambahan ukuran
bertambah secara konstan, biasanya pada laju maksimum selama beberapa waktu
lamanya. Laju pertumbuhan yang konstan ditunjukkan oleh cekungan yang konstan
pada bagian atas kurva tinggi tanaman
dan oleh bagian mendatar kurva
laju tumbuh dibagian bawah (Salisbury dan Ross, 1995).
Fase penuaan dicirikan oleh laju
pertumbuhan yang menurun saat tumbuhan sudah mencapai kematangan dan mulai
menua. Laju tumbuhnya konstan, yaitu pada pertambahan tinggi. Fase
penuaan tidak terlihat walaupun
sebenarnya terjadi kemudian (Salisbury dan Ross, 1995).
Model pertumbuhan biasanya
berhubunagn diantara proses pertumbuhan(yang dinyatakan dalam produknya) dengan
faktor pengendali utama produknya dalam bentuk persamaan. Sebagai contoh, Berat
kering tanaman (W) yang dinyatakan sebagai fungsi (f) dengan
waktu (t) sudah
sejak lama diterapkan
dalam ilmu tanaman
W=f(t) (Sitompul dan Guritno, 1995).
Perkembangan dan Pertumbuhan
Pertumbuhan itu lebih mudah digambarkan daripada di
definiskan. Dlam arti sempit, pertumbuhan berarti pembelahan sel (pengingkatan
jumlah) dan pembesaran sel (peningkatan ukuran). Kedua proses ini memerlukan
sintesis protein dan merupakan proses yang tidak dapat berbalik. Proses yang
disebut belakangan meliputi hidtasi dan vakuolasi. Proses diferensiasi sering
kali dianggap sebagai bagian dari perumbuhan. Perkembangan tanaman membutuhkan
pertumbuhan dan diferensiasi (Gardner, et al., 2008).
Perkembangan adalah proses menuju pencapai
kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna pada makhluk hidup. Perkembangan
mencakup proses diferensiasi dan ditunjukkan oleh perubahan – peribahan yang
lebih tinggi, menyangkut spesialisasi secara anatomi dan fisiologi (Hanum,
2008).
Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan antara lain adalah
keadaan tanaman, hereditas dan zat pengatur tumbuh. Faktor eksternal yang
mempengaruhi proses pertumbuhan adalah cahaya, temperature, nutrisi atau garam
– garam mineral dan oksigen ( Zulaikha, 2005).
Faktor lingkungan hidup sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman. Pengaruh faktor lingkungan hidup terhadap
hidup dan tumbuhnya satu atau lebih jenis – jenis pohon dipelajari dari segi
autekologi. Degan pengetahuan ekologi dan fisiologi yang baik, dapat dilakukan
tindakan silvikultur yang tepat sehingga dapat diingkatkan dalam hal kulalitas
dan kuantitas (Duryati, 2013).
No comments:
Post a Comment