Tuesday, December 24, 2013

Paper : Kurva Sigmoid

Kurva Sigmoid
            Kurva pertumbuhan berbentuk-S (Sigmoid) yang ideal, yang dihasilkan oleh hanya tumbuhan setahun dan beberapa bagian tertentu dan tumbuhan oleh hanya tumbuhan setahun dan bertahun, dengan menganmbil contoh tanaman jagung. Kurva menunjukkan ukuran kumulatif fungsi dari waktu. Tiga fase utama   yaitu fase logaritmik, fase linier  dan  fase  penuaan (Salisbury dan Ross, 1995).
Pada pertumbuhan tegakan antara lain dapat dinyatakan dalam bentuk kurva.Pertumbuhan yang merupakan hubungan fungsional antara sifat tertentu tegakan, antara lain volume, tinggi tanaman, bidang dasar, biomassa dan diameter dengan umur tegakan. Bentuk kurva pertumbuhan tegakan yang ideal akan mengikuti bentuk ideal bagi pertumbuhan organisme, yaitu bentuk kurva sigmoid (Latifah, 2004).
            Pertumbuhan tanaman sering didefinisikan sebagai pertambahan ukuran, berat dan jumlah sel. Ukuran tanam sebagai indikator pertumbuhan dapat dilihat secara satu dimensi (misalnya dengan mengukur tinggi tanaman), dua dimensi (misalnya dengan mengukur total luas permukaan daun), atau tiga dimensi (misalnya dengan mengukur volume akar)   (Lakitan, 2012)..
            Pada fase logaritmik,  ukuran (V) bertambah secara eksponensial sejalan dengan waktu. Ini berarti bahwa laju pertumbuhan lambat pada awalnya kemudian meningkat terus. Laju bertambah lurus dengan ukuran organisme. Semakin besar organisme, semakin cepat ia tumbuh (Salisbury dan Ross, 1995).
            Pada fase linier, pertambahan ukuran bertambah secara konstan, biasanya pada laju maksimum selama beberapa waktu lamanya. Laju pertumbuhan yang konstan ditunjukkan oleh cekungan yang konstan pada bagian atas kurva tinggi tanaman   dan   oleh bagian mendatar kurva laju tumbuh dibagian bawah (Salisbury dan Ross, 1995).
            Fase penuaan dicirikan oleh laju pertumbuhan yang menurun saat tumbuhan sudah mencapai kematangan dan mulai menua. Laju tumbuhnya konstan, yaitu pada pertambahan tinggi.    Fase    penuaan    tidak terlihat    walaupun    sebenarnya    terjadi    kemudian (Salisbury dan Ross, 1995).
            Model pertumbuhan biasanya berhubunagn diantara proses pertumbuhan(yang dinyatakan dalam produknya) dengan faktor pengendali utama produknya dalam bentuk persamaan. Sebagai contoh, Berat kering tanaman (W) yang dinyatakan sebagai fungsi (f)  dengan     waktu    (t)     sudah   sejak   lama  diterapkan  dalam  ilmu  tanaman  W=f(t) (Sitompul dan Guritno, 1995).
Perkembangan dan Pertumbuhan
Pertumbuhan itu lebih mudah digambarkan daripada di definiskan. Dlam arti sempit, pertumbuhan berarti pembelahan sel (pengingkatan jumlah) dan pembesaran sel (peningkatan ukuran). Kedua proses ini memerlukan sintesis protein dan merupakan proses yang tidak dapat berbalik. Proses yang disebut belakangan meliputi hidtasi dan vakuolasi. Proses diferensiasi sering kali dianggap sebagai bagian dari perumbuhan. Perkembangan tanaman membutuhkan pertumbuhan dan diferensiasi (Gardner, et al., 2008).
Perkembangan adalah proses menuju pencapai kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna pada makhluk hidup. Perkembangan mencakup proses diferensiasi dan ditunjukkan oleh perubahan – peribahan yang lebih tinggi, menyangkut spesialisasi secara anatomi dan fisiologi (Hanum, 2008).
Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan antara lain adalah keadaan tanaman, hereditas dan zat pengatur tumbuh. Faktor eksternal yang mempengaruhi proses pertumbuhan adalah cahaya, temperature, nutrisi atau garam – garam mineral dan oksigen ( Zulaikha, 2005).

Faktor lingkungan hidup sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Pengaruh faktor lingkungan hidup terhadap hidup dan tumbuhnya satu atau lebih jenis – jenis pohon dipelajari dari segi autekologi. Degan pengetahuan ekologi dan fisiologi yang baik, dapat dilakukan tindakan silvikultur yang tepat sehingga dapat diingkatkan dalam hal kulalitas dan kuantitas (Duryati, 2013).

No comments:

Post a Comment