Tuesday, July 2, 2019

Viral : Sistem penggajian karyawan panen kelapa sawit terbanyak



Cargill Tropical Palm (CTP) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri perkebunan kelapa sawit yang memiliki lahan perkebunan di Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat. Untuk menjalankan bisnis unit ini, butuh kerja keras, materi dan waktu yang banyak sehingga CTP mampu menciptakan budaya kerja yang harus diterapkan oleh seluruh karyawannya sehingga CTP dapat menjadi mitra pilihan dan dikenal memiliki nilai (Value) yang berbeda dari perusahaan lain. Budaya kerja dengan mengutamakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta perlindungan Lingkungan menjadikan CTP semakin dikenal baik dibandingkan dengan perusahaan lainnya dan khusus pada perusahaan dibidang yang sama.
Salah satu upaya CTP untuk menghasilkan karyawan yang mampu menerapkan budaya kerja tersebut adalah dengan melakukan training dan indoktrinasi safety kepada seluruh karyawan, termasuk kepada calon karyawannya seperti Field Cadet, Mill Cadet maupun PA Cadet.
Field Cadet merupakan calon staff CTP yang akan mempelajari keseluruhan sistem agronomi secara keseluruhan dan kepemimpinan yang nantinya akan dipersiapkan sebagai generasi pemimpin (Agent of Change) di CTP. Untuk  mempelajari sistem agronomi tersebut maka seorang cadet field harus mengetahui sistem & operasional field ataupun mill yang dipelajari secara menyeluruh dalam in class maupun On Job Training. Setelah Cadet field menjalani in class dan On Job Training, maka proses atau tahapan terakhir yang harus dilalui adalah dengan menyelesaikan sebuah field project yang berkaitan dengan operational kebun.

Field project yang akan dikerjakan yaitu menyangkut masalah scheme payment terhadap produktivitas serta pengaruhnya terhadap motivasi kerja di Kebanteng Estate dan Sungai Dabu Estate yang berada di West Region PT HSL. Penerapan scheme payment baru ini salah satunya untuk mendukung prinsip RSPO No 1  yaitu komitmen terhadap transparansi dan No 3 yaitu komitmen terhadap kekayaan ekonomi dan keuangan jangka panjang. Kebanteng estate merupakan estate terluas di HSL Kalimantan Barat dengan luas 4352.60 Ha. Dan memiliki produktifitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan estate lain di West Region untuk tahun fiscal 2014/2015. Selain itu semakin luas lahan yang dimiliki estate tentunya memiliki jumlah karyawan pemanen yang lebih banyak sehingga untuk mengetahui pengaruh dari perubahan penerapan scheme payment lebih besar dibanding estate lain yang jumlah karyawanya lebih sedikit. Selain Kebanteng Estate, analisis scheme payment ini juga akan dilakukan di Sungai Dabu Estate yang merupakan estate terluar (paling jauh) di West Region adanya produktifitas lebih rendah dirayon II. Beberapa alasan dilakukan perubahan scheme payment:
Penerapan scheme payment lama produktivitasnya relatif rendah:
1.        Premi basis kelipatan 30% yang didapat pemanen maksimal (4 kali), sehingga motivasi pemanen untuk memanen buah tidak terlalu tinggi
2.         Pendapatan dihari minggu dan libur nasional lebih kecil dari hari biasa
3.         Ketika tidak mencapai target janjang, maka tidak ada kewajiban untuk mengganti dihari berikutnya (sistem target harian)
4.         Ketika tidak hadir (mangkir, ijin pribadi), tidak mempengaruhi target tonase
5.         Out turn rendah karena tidak berpengaruh pada target tonase di hari-hari yang lain dalam bulan yang sama

Penerapan scheme payment baru dapat meningkatkan produktivitas pemanen:
1.         Premi yang didapat pemanen tidak ada batasan maksimal
2.         Pendapatan pemanen pada hari minggu dan libur nasional lebih besar dibanding hari biasa
3.         Pada saat pemanen mangkir, dan izin pribadi maka target akan dibebankan             pada hari yang lain dibulan yang sama (sistem target bulanan)
4.         Pemanen menjadi lebih agresif untuk mendapatkan premi, karena preminya lebih tinggi (berbanding lurus dengan hasil janjang yang dihasilkan) artinya semakin banyak jumlah janjang yang dihasilkan maka premi dalam Rp yang akan didapat juga akan semakin besar per Kg TBS yang dipanen.
5.         Scheme payment baru dapat menurunkan headcount, karena Ha coverage per hari lebih luas
6.         Pemanen menjadi lebih banyak yang produktif di hari biasa maupun hari minggu
7.         Pengaruh terhadap interval dan kualitas panen menjadi lebih mudah dikontrol karena dengan agresifnya pemanen maka lebih mudah untuk diarahkan untuk mencapai interval kurang dari 15 hari.

No comments:

Post a Comment