Arang mempunyai
potensi untuk dikembangkan sebagai
penyerap dan pelepas unsur hara
(pupuk) dalam bidang kesuburan tanah karena memiliki luas permukaan yang besar dan kurang lebih sama dengan koloid tanah. Arang
aktif mempunyai daya serap (adsorpsi)
yang tinggi terhadap bahan yang
berbentuk larutan atau uap (Pohan et al., 2009 )
Arang aktif dapat memperbaiki sifat fisik, kimia,
dan hayati tanah. Arang aktif efektif dalam meningkatkan sifat fisik tanah seperti agregat tanah dan kemampuan
tanah mengikat air. Pada tanah
berliat, arang aktif dapat membantu menurunkan kekerasan tanah dan mempertinggi kemampuan pengikatan air
tanah, sehingga berpengaruh terhadap
peningkatan aktivitas mikroorganisme tanah. Di dalam tanah, arang aktif memainkan peranan sebagai shelter atau rumah untuk
mikroorganisme. Pori-pori kecil pada
karbon aktif digunakan sebagai tempat tinggal bakteri, sedangkan pori besar
dan retakan (cracks) digunakan sebagai tempat berkumpul
(Sinar Tani, 2011).
pH
arang sekam antara 8.5 - 9. pH yang tinggi ini dapat digunakan untuk meningkatkan
pH tanah asam. pH tersebut memiliki keuntungan karena
dibenci gulma dan bakteri. Peletakan sekam bakar pada
bagian bawah dan atas media tanam dapat mencegah
populasi bakteri dan
gulma yang merugikan (Septiani, 2012).jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
Pembuatan arang sekam dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan
sistemdrum statis. Caranya drum statis diisi penuh dengan sekam kering, kemudian ditutup dan dipasang ce-robong
asap. Proses
selanjutnya adalah menyemprotkan minyak ta-nah pada lapisan sekam paling atas
kemudian
dibakar.
Pembakaran se-kam dimulai dari lapisan paling atas dan sekam yang telah menjadi bara api akan merembetkan api ke lapis-an
bawah. Cara ini
membutuhkan waktu 2-3 jam dengan hasil sekam yang tidak terbakar kurang dari 1% dan
kadar abu 5% ( Balai Pertanian Pascapanen, 2001).
No comments:
Post a Comment