Wednesday, August 28, 2019

Syarat Tumbuh Kailan (Brassica juncea) tanaman sayur

PENDAHULUAN
Latar Belakang
    Sayuran merupakan merupakan sumber esensial vitamin dan mineral, di dalam sayuran mengandung vitamin A,B, C, zat kapur, dan zat besi yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang, gigi dan mempelancar peredaran darah serta alat pencernaan. Dewasa ini kesadaran masyarakat akan pentingnya sayuran organik semakin meningkat, untuk itu peningkatan produksi sayuran organik perlu dilakukan. Salah satu sayuran yang umum dibudidayakan organic adalah kailan. Hampir semua bagian tanaman kailan dapat dikonsumsi yaitu batang dan daunnya. Dalam 100 gram bagian kailan yang dikonsumsi mengandung 7540 IU vitamin A,115 mg vitamin C, dan 62 mg Ca, 2,2 mg Fe (Sinaga et.al., 2014).
    Kalian (Brassica oleraceae var. achepala) merupakan salah satu jenis sayuran family kubis-kubisan (Brassica) yang diduga berasal dari negeri Cina. Kalian masuk ke Indonesia sukitar abad ke-17, namun sayuran ini sudah cukup popular dan diminati dikalangan masyarakat. Kalian termasuk dalam kelompok tanaman sayuran daun yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Kailan sangat baik untuk kesehatan karena bias menyediakan 25% vitamin yang diperlukan tubuh manusia (Tama, 2012).
    Tanaman ini merupakan salah satu jenis sayuran yang bernilai ekonomi tinggi dan berprospek dalam memenuhi permintaan supermarket, hotel, restoran serta pasar tradisional. Kailan yang biasa disebut kale juga merupakan sumber vitamin , seperti vitamin A, B, C, niacin dan mineral, seperti Ca, P, Fe, Na, F, S, Cl. Vitamin A yang dapat mencegah gangguan pada mata. Vitamin B dapat mengobati beri-beri, radang syaraf dan lemah otot-otot. Vitamin C dapat mencegah terjadinya penyakit sariawan (Vidianto, et.al., 2014).
    Kailan biasanya dikonsumsi oleh kalangan menengah ke atas, pemasarannya di restoran, hotel, dan pasar swalayan sehingga kailan memiliki prospek yang cukup bagus untuk dibudidayakan. Kailan dapat diolah untuk berbagai masakan, ataupun dikonsumsi segar dalam bentuk baby kailan yaitu kailan yang dipanen muda karena batangnya memiliki rasa agak manis dan empuk. Kailan sangat baik untuk kesehatan karena kaya vitamin A, kalsium dan zat besi serta mengandung asam folat yang bermanfaat untuk perkembangan otak pada janin (Puspitasari, 2011).
Menurut Balai Pusat Statistik 2006 produksi kalian yang tergolong tanaman kubis mengalami pasang surut. Pada tahun 1998 merupakan puncak produksi yaitu 1,45 ton dan terus menurun sampai tahun 2002 menjadi 1,23 ton dan meningkat kembali pada tahun 2008 mencapai 1,32 ton (Pasaribu, 2016). 
Tujuan Penulisan 
    Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk mengertahui pertumbuhan kailan (Brassica oleraceae var. achepala) dengan pemberian limbah cair kelapa sawit.
Kegunaan Penulisan
    Adapun   kegunaan   dari   paper   ini adalah  sebagai  salah satu syarat untuk dapat  memenuhi  komponen penilaian  di Laboratorium Dasar Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, dan sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan.




TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
    Menurut   Kartama   (2011)  klasifikasi   tanaman   kailan adalah sebagai berikut:  Kingdom : Plantae , Divisio : Spermatophyta , Subdivisio : Angiospermae , Kelas : Dicotyledoneae , Ordo : Papavorales , Famili : Cruciferae (Brassicaceae) , Genus : Brassica, Spesies : Brassica oleraceae Var. acephala.
Sistem perakaran tanaman kailan memiliki akar tunggang (radix primordial) dan cabang-cabang akar yang bentuknya bulat panjang (silindris) menyebar ke semua arah pada kedalaman antara 30-50 cm. Akar-akar ini berfungsi antara lain mengisap air dan zat makanan dari dalam tanah, serta menguatkan berdirinya batang tanaman (Tambunan, 2011).
Tanaman kailan mempunyai batang berwarna hijau kebiruan, bersifat tunggal dan bercabang pada bagian atas. Warna batangnya mirip dengan kembang kol. Batang kailan dilapisi oleh zat lilin, sehingga tampak mengkilap, pada batang tersebut akan muncul daun yang letaknya berselang seling (Sinaga, 2014).
Tanaman ini dikenal dengan daun roset yang tersusun spiral kearah puncak cabang tak berbatang. Sebagian besar sayuran kailan memiliki ukuran daun yang lebih besar, dan permukaan serta sembir daun yang rata. Pada tipe tertentu, daun yang tersusun secara spiral ini selalu bertumpang tindih sehingga agak mirip kepala longgar (Kartama, 2011).
Tanaman kailan termasuk bertipe bunga racemosa yaitu bunga mekar dan dimulai dari bawah ke atas. Jadi,  pembentukan  buah dimulai dari bawah. Sedang sifat bunganya hermaprodit yang artinya tiap bunga memiliki tepung sari dan putik. Bunga seperti  ini disebut bunga sempurna. Tiap bunga terdiri dari tangkai bunga, 4  kelopak bunga berwarna hijau, 4 mahkota bunga berwarna  kuning,  6 benang sari yang tersusun dalam 2 lingkaran, 4 buah panjang dan 2 buah pendek. Keenam benang sari ini mengapit atau melingkari kepala putik (Tambunan, 2011).
Buah kailan berbentuk polong, panjang dan ramping berisi biji. Biji-bijinya bulat kecil berwarna coklat sampai kehitam-hitaman. Biji-biji inilah yang digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman kalian (Sinaga, 2014).
Syarat Tumbuh
Iklim 
    Kailan paling baik di daerah yang hawanya dingin. Temperatur optimum pertumbuhan terletak antara 15oC, sedang di atas temperatur 25oC pertumbuhan kailan terhambat. Temperatur minimum pertumbuhan mungkin di atas 0oC. Bila temperatur turun sampai di bawah -10oC dan tetap bertahan untuk waktu yang lama akibatnya tanaman menjadi sangat rusak (Tambunan, 2011).
    Tanaman kailan memerlukan curah hujan yang berkisar antara 1000 -1500 mm/tahun, keadaan curah hujan ini berhubungan erat dengan ketersediaan air bagi tanaman. Kailan termasuk jenis sayuran yang toleran terhadap kekeringan atau ketersediaan air yang terbatas. Curah hujan terlalu banyak dapat menurunkan kualitas sayur, karena kerusakan daun yang diakibatkan oleh hujan deras (Kartama, 2011).
    Pada umumnya tanaman kailan baik ditanam di dataran tinggi dengan ketinggian antara 1.000 - 3.000 meter di atas permukaan laut, seperti halnya kubis tunas yang hanya baik ditanam pada ketinggian lebih dari 800 m di atas permukaan laut. Beberapa varietas kubis-kubisan (Brassicaceae) ada yang dapat ditanam di dataran rendah, seperti kailan mampu beradaptasi dengan baik pada dataran rendah (Sinaga, 2014).

Kailan adalah suatu sayuran musim dingin atau lembab, dapat juga pada musim panas jangka pendek. Pertumbuhan kailan terjadi di sepanjang tahun dan pada musim semi, kelembapan tinggi dan tumbuh baik pada ketinggian 1000-2000 meter di atas permukaan laut (Tambunan, 2011).
Tanah
Tempat tumbuh yang dibutukan oleh tanaman kailan yaitu tanahnya gembur, subur, banyak mengandung bahan organik dan mineral serta drainase dan aerase yang baik juga. Tanaman tahan terhadap naungan dan kekeringan. Waktu tanam yang tepat adalah pada akhir musim kemarau. Selama pertumbuhannya, tanaman ini harus cukup air (Sinaga, 2014).
    Tanaman kailan menghendaki keadaan tanah yang gembur dan subur. Kailan tumbuh  baik  pada berbagai jenis tanah  dengan pH berkisar diantara 5.0 - 6.5. Tanah yang  memiliki pH di bawah nilai 5.0, perlu dilakukan pengapuran untuk meningkatkan  nilai  pH  yang  sesuai  bagi pertumbuhan tanaman kalian (Tambunan, 2011).
    Pada tanah-tanah yang masam (pH kurang dari 5,5), pertumbuhan kailan sering mengalami hambatan, mudah terserang penyakit akar bengkak atau “Club root” yang disebabkan oleh cendawan Plasmodiophora brassicae Wor. Sebaliknya pada tanah yang basa atau alkalis (pH lebih besar dari 6,5) tanaman terserang penyakit kaki hitam (blackleg) akibat cendawan Phoma lingam (Kartama, 2011).

No comments:

Post a Comment