PEMBERIAN PUPUK KALIUM PADA TANAMAN PISANG BARANGAN (Musa paradisiaca) DI TANAH ANDISOL
Tanah Andisol
Konsepsi pokok dari
andisol (ando, tanah hitam) adalah tanah-tanah yang gembur, ringan dan porous,
tanah bagian atas berwarna gelap, hitam, bertekstur sedang (lempung, lempung
berdebu), terasa licin seperti sabun (smeary) apabila dipirid, dan secara
khusus terbentuk dari bahan piroklastik yang kaya gelas volkam. Andisol adalah
tanah muda dengan prodil A/B/C atau A/C yang dahulu disebut andosol. Andept
sekarang tanah ini didalam soil taxonomy sebagai tanah dengan sifat andik,
dengan sifat spesifik karbon organik < 25 %, Al + Fe ekstrak oksalat asam
> 2 % dan retensi P > 85 %.
Kohesi tanah pada
subsoil yang basah lebih tinggi, sehingga air dalam tanah selalu dapat ditahan
oleh kohesi yang rendah pada permukaan tanah yang kering. Bila ikatan antar
partikel tanah putus/rusak kekuatan tanah
menjadi rendah, sehingga menyebabkan terjadinya gerakan tanah bila terdapat air
(hujan) yang berlebihan. Hal tersebut menggambarkan bahwa andisol kurang
mempunyai kestabilan lereng.
Tanah andisol yang
berkembang dari abu vulkan dirajai bahan-bahan amorf (alofan,imogilit, dan
fraksi humus), persoalan utama yang di hadapi adalah tingginya kapasitas
jerapan P, bahkan melebihi jerapan P oleh oksida hidrat Al dan Fe. Hal ini
disebabkan karena bahan amorf mempunyai permukaan spesifik luas, sehingga
jerapan P tanah lebih tinggi. Tanah andisol mempunyai komponen penjerap yang
lebih banyak, lebih kuat dan lebih reaktif sehingga mempunyai kapasitas jerapan
yang tinggi. Tanah Andisol yang menyerap P sangat kuat, sangat lambat dalam
melepas P kembali.
Jenis tanah andisol
pada umumnya berwarna hitam, memiliki penampang yang berkembang, dengan
horizon- A yang tebal, gembur, dan kaya bahan organik. Sifat kimianya sedang,
peka terhadap erosi. Batuan asal adalah andesit, tufa andesit, dan dasit. Kaya
akan bahanorganik, N dan K tetapi miskin P.
Tanah andisol pada
umumnya mempunyai karakteristik utama yaitu sifat-sifat andik, yaitu satu sifat
tanah yang mengandung jumlah mineral Al ditambah fi Fe lebih dari atau sama dengan 2 persen,
dan berat jenis kurang dari 9 gr/cc serta memiliki retensi fosfat lebih ari
85%, fraksi berukuran 0,002-2 mm dan kandungan gelas vulkanik antara 5%-30%
(tergantung kandungan jumlah Al dan fi Fe-nya). Mengandung bahan organik
sedikitnya 1%, memiliki warna gelap bila basah. Kejenuhan basanya lebih dari
50%, tidak keras. Dengan asal abu vulkan yang banyak mengandung mineral amorf
menjadikan tanah andisol memiiki kapasitas tukar kation yang tinggi dan dapat
menyangga lebih lama unsur-unsur hara dari pupuk anorganik (N, P, K, dan
sebagainya) dan unsur-unsur pupuk organik (pupuk kandang, kompos, dan
sebagainya) yang diberikan kedalamnya.
Pupuk Kalium
Kalium sulfat
Kalium sulfat
memiliki rumus kimia K2SO4. Pupuk ini sudah lama di pergunakan di Indonesia.
Terdapat dua macam pupuk ZK yakni ZK 90 mengandung 49 %-50 % K2O dan ZK 96
mengandung 52 %-53% K2O. Pupuk ini bentuknya pupuk padat, kristal berwarna
putih, larut di dalam air, tidak higroskopis dan reaksi asamnya lemah.
Kalium Klorida (MOP)
Pupuk ini memiliki
rumus kimia KCl. Berbentuk kristal yang berwarna merah dan adapula yang
berwarna putih kotor. Terdapat dua macam pupuk KCl yakni KCl 80 yang mengandung
52%-53% K2O dan KCL 90 yang mengandung 55%-58% K2O. Pupuk ini larut dalam air.
Bila dimasukkan kedalam tanah pupuk ini akan terionisasi menjadi ion Kdan ion
Cl. Karena pupuk ini mengandung Cl kurang baik digunakan untuk tanaman yang
peka terhadap Cl seperti kentang, tembakau dan kelapa sawit.
Fungsi Kalium dan Defisiensi Kalium Pada Tanaman
Unsur K bukan bahan
bangunan, melainkan sebagai pengatur berbagai proses fisiologi tanaman. Adapun
fungsi unsur K adalah :
-
Merawat
kondisi air di dalam sel dan jaringan
-
Mengatur turgor atau tegangan sel
-
Membuka dan menutup stomata
-
Mengatur
akumulasi dan translokasi karbohidrat yang baru terbentuk
-
Pertumbuhan
tanaman menjadi merata dan pesat
-
Ketahanan tehadap penyakit meningkat
-
Mengeraskan batang tanaman
-
Meningkatkan kualitas biji
Salah satu jenis pupuk kalium yang dikenal adalah
KCl. Pupuk KCl yang dikenal selama ini sebagian besar merupakan hasil tambang. Kandungan utama dari endapan tersebut adalah KCl dan
sedikit K2SO4. Karena umumnya tercampur dengan bahan
lain, seperti kotoran, pupuk ini harus dimurnikan terlebih dahulu. Hasil
pemurniannya mengandung K2O sampai 60 % (Marsono dan Sigit, 2001).
Kalium diserap
dalam bentuk K+ (terutama pada tanaman muda). Menurut penelitian,
kalium banyak terdapat pada sel-sel muda atau bagian tanaman yang banyak
mengandung protein, inti-inti sel tidak mengandung kalium (Sutedjo, 2002).
Gejala kekurangan
kalium dapat ditunjukkan sebagai berikut :
-
Daun
terleihat lebih tua
-
Batang
dan cabang lemah dan mudah rebah
-
Muncul
warna kuning di pinggir dan di ujung daun yang sudah tua yang akhirnya
mengering dan rontok
-
Daun
mengerut (keriting) dimulai dari daun tua
-
Kematangan
buah terhambat, ukuran buah menjadi lebih kecil, buah mudah rontok, warna buah
tidak merata, dan tidak tahan disimpan lama
-
Biji
buah menjadi kisut
Tanaman yang tumbuh
pada tanah yang kekurangan unsur kalium akan memperlihatkan gejala-gejala
seperti daun mengerut atau keriting terutama pada daun tua walupun tidak
merata. Kemudian pada daun akan timbul bercak-bercak merah cokelat.
Selanjutnya, daun akan mengering, lalu mati. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil,
mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan simpan.
No comments:
Post a Comment