PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG KELAPA SAWIT
(Ganoderma boninense) DAN PENGENDALIANNYA
Gejala dan Tanda Penyakit
Gejala dini penyakit ini sukar dideteksi karena perkembangan penyakit ini
sangat lambat dan tidak diagnostik. Gejala mudah dilihat apabila sudah gejala
lanjut atau sudah membentuk tubuh buah (Fruting Body), akibatnya tindakan
pengendalian sudah sulit dilakukan.
Pada Tanaman Belum
Menghasilkan.
Gejala yang muncul adalah daun kuning kemudian mengering dan nekrosis dari
pelepah bawah terus ke pelepah atas dan akhirnya tanaman semua mengering dan mati.
Tubuh buah jarang sekali ditemukan pada pangkal batang. Pembusukan pangkal
batang juga terjadi pada tanaman TBM.
Pada Tanaman Menghasilkan.
Gejala pada tanamn menghasilkan lebih mudah ditemukan yaitu daun menguning
pucat diikuti dengan akumulasi daun tombak. Pada gejala yang lebih lanjut
ditandai dengan patahnya pelepah bagian bawah dan menggantung (sengkleh). Pada pangkal
batang atau bagian tengah tanaman kelapa sawit mengalami pembusukan yang kadang
kadang diikuti tumbuhnya tubuh buah Ganoderma, tetapi tidak semua tanaman
bergejala menghasilkan tubuh buah, bahkan tidak ada gejala sedikitpun. Secara tiba
tiba pohon kelapa sawit tumbang dan bagian dalam batang mengalami pembusukan.
Selain itu ada juga gejala inernal yaitu terjadinya pembusukan di pangkal
batang. Pada jaringan batang yang busuk, lesio tampak sebagai daerah berwarna
coklat muda disertai adanya daerah yang berwarna gelap berbentuk pita tidak
beraturan. Pita ini sering disebut sebagai zona reaksi yang mengandung getah. Secara
mikroskopis gejala internal akar yang terserang ganoderma mirip pada batang yang
terinfeksi. Jaringan korteks akar yang sakit berubah warna dari putih menjadi
coklat. Pada serangan yang sudah lanjut, jaringan korteks rapuh dan mudah
hancur.
Penyebab Penyakit dan Mekanisme
Penyebaran Ganoderma boninense
Penyebab penyakit busuk pangkal batang kelapa sawit di Indonesia adalah
jamur Ganoderma Boninense. Penularan penyakit ini sebagian besar melalui
mekanisme kontak akar sawit sakit dan sangat kecil melalui basidiospora. Tubuh buah
akan menghasilkan miselium dan basidiospora, dengan bantuan angin, serangga,
binatang ternah dan manusia basidospora menyebar. Dan miselium sendiri menyebar
dengan konak akar itu dengan tanaman lain, serangga, binatang ternak dan
manusia.
Pengendalian Penyakit
Ganoderma boninense
1.
Sensus.
Sensus semua tanaman kelapa sawit pohon per pohon.
Tetukan menjadi dua gejala yaitu gejala berat (buah tidak ada dan siap tumbang)
dan gejala ringan (buah masih ada dan pohon berdiri tegak).
2.
Penanganan
Dini.
Bedasarkan hasil sensus, kebun kelapa sawit yang
masih rendah kejadian penyakitnya dilakukan tindakan pencegahan penularan
penyakit. Ini biasa terjadi kebun masih generasi I. Tanaman kelapa sawit sakit
dibongkar dan diangkat bole-nya. Batang kelapa sawit dicincang dan dibakar atau
dikeluarkan dari kebun. Penghancuran batang kelapa sawit ini dapat juga
dilakukan secara kimiawi maupun biologis.
3.
Perlindungan
Tanaman Kelapa Sawit Baru.
Perlindungan dimulai dengan pembuatan lubang besar
(big hole) 2,8 x 2,8 m dan pemberian tankos pada lubang besar tersebut. Penambahan
agens antagonis misalnya jamur yaitu sebanyak 10 gram dipembibitan, 400 gram di
lubang tanam dan 200 gram di piringan.
4.
Eradikasi
Sumber Inokulum Potensial Ganoderma.
Eradikasi dapat dilakukan secara fisik, mekanik
dan biologis.
No comments:
Post a Comment