Monday, September 8, 2014

PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG KELAPA SAWIT (Ganoderma boninense) DAN PENGENDALIANNYA

PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG KELAPA SAWIT (Ganoderma boninense) DAN PENGENDALIANNYA

Gejala dan Tanda Penyakit

Gejala dini penyakit ini sukar dideteksi karena perkembangan penyakit ini sangat lambat dan tidak diagnostik. Gejala mudah dilihat apabila sudah gejala lanjut atau sudah membentuk tubuh buah (Fruting Body), akibatnya tindakan pengendalian sudah sulit dilakukan.

Pada Tanaman Belum Menghasilkan.

Gejala yang muncul adalah daun kuning kemudian mengering dan nekrosis dari pelepah bawah terus ke pelepah atas dan akhirnya tanaman semua mengering dan mati. Tubuh buah jarang sekali ditemukan pada pangkal batang. Pembusukan pangkal batang juga terjadi pada tanaman TBM.

Pada Tanaman Menghasilkan.

Gejala pada tanamn menghasilkan lebih mudah ditemukan yaitu daun menguning pucat diikuti dengan akumulasi daun tombak. Pada gejala yang lebih lanjut ditandai dengan patahnya pelepah bagian bawah dan menggantung (sengkleh). Pada pangkal batang atau bagian tengah tanaman kelapa sawit mengalami pembusukan yang kadang kadang diikuti tumbuhnya tubuh buah Ganoderma, tetapi tidak semua tanaman bergejala menghasilkan tubuh buah, bahkan tidak ada gejala sedikitpun. Secara tiba tiba pohon kelapa sawit tumbang dan bagian dalam batang mengalami pembusukan.

Selain itu ada juga gejala inernal yaitu terjadinya pembusukan di pangkal batang. Pada jaringan batang yang busuk, lesio tampak sebagai daerah berwarna coklat muda disertai adanya daerah yang berwarna gelap berbentuk pita tidak beraturan. Pita ini sering disebut sebagai zona reaksi yang mengandung getah. Secara mikroskopis gejala internal akar yang terserang ganoderma mirip pada batang yang terinfeksi. Jaringan korteks akar yang sakit berubah warna dari putih menjadi coklat. Pada serangan yang sudah lanjut, jaringan korteks rapuh dan mudah hancur.

Penyebab Penyakit dan Mekanisme Penyebaran Ganoderma boninense

Penyebab penyakit busuk pangkal batang kelapa sawit di Indonesia adalah jamur Ganoderma Boninense. Penularan penyakit ini sebagian besar melalui mekanisme kontak akar sawit sakit dan sangat kecil melalui basidiospora. Tubuh buah akan menghasilkan miselium dan basidiospora, dengan bantuan angin, serangga, binatang ternah dan manusia basidospora menyebar. Dan miselium sendiri menyebar dengan konak akar itu dengan tanaman lain, serangga, binatang ternak dan manusia.

Pengendalian Penyakit Ganoderma boninense

1.       Sensus.
Sensus semua tanaman kelapa sawit pohon per pohon. Tetukan menjadi dua gejala yaitu gejala berat (buah tidak ada dan siap tumbang) dan gejala ringan (buah masih ada dan pohon berdiri tegak).

2.       Penanganan Dini.
Bedasarkan hasil sensus, kebun kelapa sawit yang masih rendah kejadian penyakitnya dilakukan tindakan pencegahan penularan penyakit. Ini biasa terjadi kebun masih generasi I. Tanaman kelapa sawit sakit dibongkar dan diangkat bole-nya. Batang kelapa sawit dicincang dan dibakar atau dikeluarkan dari kebun. Penghancuran batang kelapa sawit ini dapat juga dilakukan secara kimiawi maupun biologis.

3.       Perlindungan Tanaman Kelapa Sawit Baru.
Perlindungan dimulai dengan pembuatan lubang besar (big hole) 2,8 x 2,8 m dan pemberian tankos pada lubang besar tersebut. Penambahan agens antagonis misalnya jamur yaitu sebanyak 10 gram dipembibitan, 400 gram di lubang tanam dan 200 gram di piringan.

4.       Eradikasi Sumber Inokulum Potensial Ganoderma.
Eradikasi dapat dilakukan secara fisik, mekanik dan biologis.


No comments:

Post a Comment