A. Tanaman Cabai (Capsicum
sp.)
Sekilas Tentang Cabai (Capsicum sp)
Tanaman cabai berasal
dari daratan Benua Amerika, tepatnya di Amerika Latin dengan garis lintang 0 –
30 0 LU dan 0-30 0 LS. Penyebaran cabai rawit ke berbagai negara terjadi pada
abad ke-14, berkat jasa burung yang berimigrasi dari suatu tempat ke tempat
lain (Setiadi, 2000).
Pada tahun 1942,
Christophorus Colombus, membawa biji-biji cabai rawit dari Amerika ke Spanyol.
Selanjutnya, Portugis dan Spanyol dalam perjalanan dagangnya berjasa
menyebarkan biji-biji cabai rawit ke kawasan Asia (Rukmana, 2002).
Cabai (Capsicum sp.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang
dapat dipasarkan, baik dalam bentuk segar maupun olahan. Lima provinsi
penghasil utamacabai berturut-turut adalah Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera
Utara, dan Sulawesi Selatan (Santika, 1999).
Cabai merah (Capsicum annum) merupakan salah satu
jenis sayuran penting yang bernilai
ekonomis tinggi dan cocok untuk dikembangkan di
daerah tropika seperti di Indonesia. Cabai sebagian
besar digunakan untuk konsumsi
rumah tangga dan sebagiannya untuk
ekspor dalam bentuk kering, saus, tepung dan lainnya. Di Indonesia,
cabai merah termasuk salah satu
komoditi tanaman sayuran unggulan (Muis,
dkk, 2002).
Cabai paprika merupakan
tanaman hortikultura (sayuran) yang dimanfaatkan untuk keperluan pangan. Selain
itu, cabai paprika juga digunakan dalam industry farmasi untuk membuat ramuan
obat-obatan, kosmetik, pewarna bahan makanan, serta bahan campuran pada
berbagai industry pengolahan makanan dan minuman. Cabai paprika juga merupakan
penghasil minyak atsiri (Cahyono, 2003).
Selain untuk sayuran,
cabai rawit mempunyai kegunaan yang lain. Dengan beberapa keunggulan itu, cabai
rawit dianggap penting untuk dijadikan bahan makanan. Kandungan vitamin A yang
tinggi bermanfaat untuk kesehatan mata, menyembuhkan sakit tenggorokan. Karena
rasanya yang sangat pedas (mengandung capsicol yang tinggi), cabai bias
menggantikan obat gosok untuk mengurangi rasa pegal, rematik, sesak nafas, juga
gatal-gatal. Menurrut hasil penelitian Departemen Kesehatan cabai rawit ampuh
untuk pengobatan sakit perut, mulas, bisul, iritasi kulit, dan sekaligus untuk
stimulant misalnya perangsang nafsu makan (Setiadi, 2000).
No comments:
Post a Comment