Tuesday, August 26, 2014

Sekilas Tentang Cabai (Capsicum sp)

A.  Tanaman Cabai (Capsicum sp.)
Sekilas Tentang Cabai (Capsicum sp)
Tanaman cabai berasal dari daratan Benua Amerika, tepatnya di Amerika Latin dengan garis lintang 0 – 30 0 LU dan 0-30 0 LS. Penyebaran  cabai rawit ke berbagai negara terjadi pada abad ke-14, berkat jasa burung yang berimigrasi dari suatu tempat ke tempat lain (Setiadi, 2000).
Pada tahun 1942, Christophorus Colombus, membawa biji-biji cabai rawit dari Amerika ke Spanyol. Selanjutnya, Portugis dan Spanyol dalam perjalanan dagangnya berjasa menyebarkan biji-biji cabai rawit ke kawasan Asia    (Rukmana, 2002).
Cabai (Capsicum sp.)  merupakan salah satu komoditas sayuran yang dapat dipasarkan, baik dalam bentuk segar maupun olahan. Lima provinsi penghasil utamacabai berturut-turut adalah Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan (Santika, 1999).
Cabai merah (Capsicum annum) merupakan salah satu jenis  sayuran penting yang bernilai ekonomis tinggi dan cocok untuk dikembangkan di  daerah tropika  seperti  di  Indonesia.  Cabai  sebagian besar  digunakan  untuk  konsumsi
rumah tangga dan sebagiannya untuk ekspor dalam bentuk kering, saus, tepung dan lainnya.  Di Indonesia,  cabai  merah termasuk salah satu komoditi tanaman  sayuran unggulan (Muis, dkk, 2002).
Cabai paprika merupakan tanaman hortikultura (sayuran) yang dimanfaatkan untuk keperluan pangan. Selain itu, cabai paprika juga digunakan dalam industry farmasi untuk membuat ramuan obat-obatan, kosmetik, pewarna bahan makanan, serta bahan campuran pada berbagai industry pengolahan makanan dan minuman. Cabai paprika juga merupakan penghasil minyak atsiri (Cahyono, 2003).

Selain untuk sayuran, cabai rawit mempunyai kegunaan yang lain. Dengan beberapa keunggulan itu, cabai rawit dianggap penting untuk dijadikan bahan makanan. Kandungan vitamin A yang tinggi bermanfaat untuk kesehatan mata, menyembuhkan sakit tenggorokan. Karena rasanya yang sangat pedas (mengandung capsicol yang tinggi), cabai bias menggantikan obat gosok untuk mengurangi rasa pegal, rematik, sesak nafas, juga gatal-gatal. Menurrut hasil penelitian Departemen Kesehatan cabai rawit ampuh untuk pengobatan sakit perut, mulas, bisul, iritasi kulit, dan sekaligus untuk stimulant misalnya perangsang nafsu makan (Setiadi, 2000).

No comments:

Post a Comment