Botani dan Taksonomi Wortel (Daucus carrota)
Dalam taksonomi tumbuhan, wortel diklasifikasikan
sebagai berikut:
Divisi :
Spermatophyta
Sub-Divisi :
Angiospermae
Klas :
Dicotyledonae
Ordo :
Umbelliferales
Famili :
Umbelliferae (Apiaceae)
Genus :
Daucus
Spesies :
Daucus carrota L.
Botani dan Taksonomi Wortel (Daucus carrota)
Tanaman wortel memiliki sistem
perakaran tunggang dan serabut. Dalam pertumbuhannya akar tunggang akan
mengalami perubahan bentuk dan fungsi menjadi tempat penyimpanan cadangan
makanan. Bentuk akar akan berubah menjadi besar dan bulat memanjang, hingga
mencapai diameter 6 cm dan panjang sampai 30 cm, tergantung varietasnya. Akar
tunggang yang telah berubah bentuk dan fungsi inilah yang sering disebut atau
dikenal sebagai “Umbi Wortel”.
Batang tanaman wortel sangat pendek
sehingga hampir tidak nampak, batang bulat, tidak berkayu, agak keras, dan berdiameter
kecil (sekitar 1-1,5 cm). Pada umumnya batang berwarna hijau tua. Batang
tanaman tidak bercabang, namun ditumbuhi oleh tangkai daun yang berukuran
panjang, sehingga kelihatan seperti bercabang.
Daun wortel bersifat majemuk
menyirip ganda dua atau tiga, anak-anak daun berbentuk lanset (garis-garis).
Setiap tanaman memiliki 5-7 tangkai daun yang berukuran agak panjang. Tangkai
daun kaku dan tebal dengan permukaan yang halus, sedangkan helaian daun lemas
dan tipis.
Bunga tanaman wortel tumbuh pada ujung
tanaman, berbentuk payung berganda, dan berwarna putih atau merah jambu agak
pucat. Bunga memiliki tangkai yang pendek dan tebal. Kuntum-kuntum bunga
terletak pada bidang yang sama. Bunga wortel yang telah mengalami penyerbukan
akan menghasilkan buah dan biji-biji yang berukuran kecil dan berbulu (Cahyono,
2007 dalam (Keliat, 2008).
Buah buni, lonjong,
diameter kurang lebih 3 mm, berwarna cokelat. Biji lonjong, berwarna putih.
Akarnya akar tunggang, membengkak menjadi umbi berdaging berwarna jinga.
Wortel merupakan tanaman sayuran
umbi semusim, berbentuk semak yang dapat tumbuh sepanjang tahun, baik pada
musim hujan maupun kemarau. Batangnya pendek dan berakar tunggang yang
fungsinya berubah menjadi bulat dan memanjang. Warna umbi kuning kemerah-merahan,
mempunyai karoten A yang sangat tinggi, Umbi wortel juga mengandung vitamin B,
Vitamin c dan mineral (Setiawan, 1995 dalam (Pohan, 2008)).
Cahyono (2002) dalam (Rini, 2010)
mengatakan bahwa pada awalnya hanya dikenal beberapa varietas wortel, namun dengan
berkembangnya peradaban manusia dan teknologi, saat ini telah ditemukan
varietas-varietas baru yang lebih unggul daripada generasi-generasi sebelumnya.
Varietas-varietas wortel terbagi menjadi tiga kelompok yang didasarkan pada
bentuk umbi, yaitu tipe Imperator, Chantenay, dan Nantes.
- Tipe
Imperator memiliki umbi berbentuk bulat panjang dengan ujung runcing
(menyerupai kerucut), panjang umbi 20-30 cm, dan rasa yang kurang manis
sehingga kurang disukai oleh konsumen.
- Tipe
Chantenay memiliki umbi berbentuk bulat panjang dengan ujung tumpul,
panjang antara 15-20 cm, dan rasa yang manis sehingga disukai oleh
konsumen.
- Tipe
Nantes memiliki umbi berbentuk peralihan antara tipe Imperator dan tipe
Chantenay, yaitu bulat pendek dengan ukuran panjang 5-6 cm atau berbentuk
bulat agak panjang dengan ukuran panjang 10-15 cm.
Dari ketiga kelompok tersebut,
varietas yang termasuk ke dalam kelompok chantenay yang dapat memberikan hasil
(produksi) paling baik, sehingga paling banyak dikembangkan.
Syarat tumbuh
Iklim
Tanaman wortel merupakan sayuran
dataran tinggi. Tanaman wortel pada permulaan tumbuh menghendaki cuaca dingin
dan lembab. Tanaman ini bisa ditanaman sepanjang tahun baik musim kemarau
maupun musim hujan. Wortel merupakan tanaman subtropis
yang memerlukan suhu dingin (22-24°C), lembap, dan cukup sinar matahari. Di
Indonesia kondisi seperti itu biasanya terdapat di daerah berketinggian antara
1.200-1.500 m dpl, tetapi dapat pula ditanam di dataran medium
(ketinggian lebih dari 500 m dpl.), produksi dan kualitas kurang memuaskan. Sekarang
wortel sudah dapat ditanam di daerah berketinggian 600 m dpl.
Tanaman wortel membutuhkan
lingkungan tumbuh dengan suhu udara yang dingin dan lembab. Untuk pertumbuhan
dan produksi umbi dibutuhkan suhu udara optimal antara 15,6-21,1°C. Suhu udara
yang terlalu tinggi (panas) seringkali menyebabkan umbi kecil-kecil (abnormal)
dan berwarna pucat/kusam. bila suhu udara terlalu rendah (sangat dingin), maka
umbi yang terbentuk menjadi panjang kecil.
Tanah
Untuk tanaman wortel,
tanah dan iklim menjadi bagian yang penting dalam mempengaruhi pertumbuhan
tanaman. Untuk menghasilkan umbi yang baik, tanaman wortel memerlukan tanah
lempung yang berpasir, gembur, tidak tergenang air, dan pH sekitar 6,5. Tanaman
wortel ini akan tumbuh dengan baik bila berada di daerah dengan ketinggian
lebih dari 1000-1500 m dari permukaan air laut, kebutuhan suhu 15-21°C. Tanaman
wortel dapat ditanam pada waktu musim kemarau asal dilakukan penyiraman (Pracaya,
2002 dalam (Manalu, 2007).
Keadaan tanah yang cocok untuk
tanaman wortel adalah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik (humus),
tata udara dan tata airnya berjalan baik (tidak menggenang).
Dianjurkan untuk menanam wortel pada tanah yang subur, gembur dan kaya humus
dengan pH antara 5,5-6,5. Tanah yang kurang subur masih dapat ditanami wortel
asalkan dilakukan pemupukan intensif. Kebanyakan tanah dataran tinggi di
Indonesia mempunyai pH rendah. Bila demikian, tanah perlu dikapur, karena tanah
yang asam menghambat perkembangan umbi.
Jenis tanah yang paling baik adalah
andosol. Jenis tanah ini pada umumnya terdapat di daerah dataran tinggi
(pegunungan). Tanaman ini dapat tumbuh baik pada keasaman tanah (pH) antara
5,5-6,5 untuk hasil optimal diperlukan pH 6,0-6,8. Pada tanah yang pH-nya kurang
dari 5,0, tanaman wortel akan sulit membentuk umbi. Demikian pula tanah yang
mudah becek atau mendapat perlakuan pupuk kandang yang berlebihan, sering
menyebabkan umbi wortel berserat, bercabang dan berambut.
No comments:
Post a Comment