Tuesday, May 6, 2014

PAPER Penggerek Batang Padi



Penggerek Batang Padi
Ngengat penggerek padi umumnya meletakkan telur pada malam hari antara pukul 19.00 – 22.00.  Peletakkan telur terjadi sejak malam pertama setelah menjadi ngengat hingga 3-5 malam berikutnya.  Telur diletakkan dalam kelompok, satu kelompok tiap malam.  Peletakkan telur tiap kelompok berlangsung selama 10-35 menit dan diletakkan secara acak.
Ngengat aktif pada malam hari, tertarik cahaya dan mempunyai daya terbang yang kuat.  Ngengat Scirpophaga muncul dari pupa antara pukul 19.00 - 21.00, sedangkan Chilo muncul antara pukul 15.00-23.00.  Pada siang hari ngengat bersembunyi di permukaan  bawah daun atau pada rumput-rumputan.
Jarak tempuh terbang ngengat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, antara lain angin, cahaya, curah hujan dan suhu.  Ngengat mampu terbang sejauh 6-10 kilometer, dan lebih jauh apabila mengikuti angin.

.    Telur
Ngengat betina mampu bertelur 100-600 butir.  Semua ngengat penggerek padi meletakkan telurnya secara berkelompok dengan jumlah telur 50-150 butir per kelompok.
Berdasarkan bentuk dan lokasi peletakkan telurnya, maka penggerek dapat digolongkan menjadi 3 kelompok
Larva keluar  dari samping atau atas kelompok telur menembus lapisan rambut penutup juga dapat keluar dari bawah kelompok telur tersebut dengan membuat 2-3 lubang untuk menembus daun.
Telur biasanya menetas pada pagi hari.  Cara perpindahan larva yang baru menetas tergantung pada fase pertumbuhan padi.
Pada umumnya sebagian larva Scirpophaga dan Chilo bergerak menuju bagian pucuk tanaman, kemudian menggantungkan diri dengan benang halus dan terayun-ayun oleh angin, lalu jatuh ke air atau tanaman lain. Selama beberapa jam larva mengembara sampai menemukan tempat yang cocok untuk menggerek ke dalam batang melalui celah antara pelepah dan batang di sela pucuk, atau menggerek langsung pada pelepah daun.  Larva Sesamia yang keluar dari telur tetap tinggal dan menggerek pelepah daun.
Pada tanaman sebelum berbunga, larva menggerek masuk melalui pelepah, lalu pindah ke tangkai malai dan terus menuju ke bawah. Larva menggerek batang dari bagian atas ke arah pangkal batang.  Gerakan larva tersebut mempengaruhi pertumbuhan tanaman di atas gerekan, yang dapat menimbulkan gejala sundep pada stadia pertumbuhan vegetatif, dan beluk pada fase pertumbuhan generatif.
Seekor larva mampu merusak beberapa tunas sebelum ia menjadi pupa.  Perpindahan larva dari satu tunas atau tanaman ke tunas/tanaman lainnya terjadi karena keadaan tertentu, seperti permukaan air yang menggganggu, kondisi tanaman yang tidak cocok atau persaingan dengan larva lain. Stadium larva keenam jenis penggerek berkisar 22-45 hari.  Di Indonesia larva penggerek kuning di lapang berkisar 28-35 hari.
Pada lingkungan yang buruk (kemarau panjang), larva instar akhir penggerek padi putih dapat berdiapause yaitu dengan menghentikan pertumbuhan dan perkembangannya untuk sementara guna menghindari keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan.
 Pupa
Pupa penggerek  Scirpophaga terbungkus oleh kokon berwarna putih dalam ruas batang terbawah dekat bakal lubang keluar, sedangkan pupa penggerek Chilo dan sesamia tidak terbungkus dalam kokon.  Pupa Chilo dan Scirpophaga umumnya terdapat dalam pangkal batang beberapa cm di atas permukaan tanah/air, sedang pupa sesamia terdapat diantara pelepah dan batang.Penggerek Batang Padi.

No comments:

Post a Comment