Tanaman hortikultura, khususnya bunga potong (cut
flower) merupakan komoditi yang sangat khas, dimana para pengusaha dituntut
untuk lebih memberikan perhatian khusus dalam pengusahaannya yang
didasarkan atas keterampilan seni, keterampilan dalam hal penguasaan
teknologi budidaya dan kemampuan dalam memperdagangkan hasil produksi. Pengusaha
bunga potong
juga dituntut dapat untuk memperdagangkan produksinya dalam keadaan segar dan
menampilkan bentuk dan warna produksinya yang secara artistik mampu menarik calon
konsumen.
Sejalan dengan peningkatan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, maka konsumsi bunga potong akan cenderung
meningkat.Persepsi masyarakat terhadap bunga potong semakin positif sehingga
penggunaan bunga potong tidak hanya terbatas untuk sekedar hiasan
belaka, tetapi juga dapat diberikan untuk ucapan selamat, ucapan simpati,
kegiatan keagamaan, upacara perkawinan, dan sebagainya.
Dengan makin luasnya
penggunaan bunga potong, maka persaingan dalam pengembangan komoditi ini
juga semakin
meningkat. Pengembangan teknologi yang memungkinkan untuk menghasilkan bunga potong
berwarna-warni, bentuk yang menarik, tahan lama dan harganya relatif terjangkau. Adanya segmen
pasar untuk masyarakat golongan tertentu yang mempunyai selera eksklusif
dan fanatik terhadap jenis bunga tertentu yang belum dapat dihasilkan di
dalam negeri menyebabkan semakin meningkatnya impor bunga potong. Di lain
pihak, lembaga-lembaga penelitian dan para nursery di dalam
negeri telah mengembangkan varietas-varietas baru yang mempunyai daya
saing yang kuat dengan produk impor, juga dengan adanya teknologi
budidaya yang semakin dikuasai dan efisien menyebabkan harga jual bunga
potong mampu bersaing dengan produk impor. Hal ini mendorong ekspor bunga
potong Indonesia ke luar negeri semakin meningkat dari tahun ke
tahun.
Ada dua
perbedaan mendasar dalam hal penanganan pascapanen dan fisiologi daripada
senesen pada tanaman hias bila dibandingkan dengan produk-produk pertanian
lainnya. Perbedaan tersebut meliputi :
©
Tanaman hias (bunga potong baik berdaun maupun sedikit
berakar, dan hias daun potong) merupakan organ yang sangat komplek bila
dibandingkan dengan biji, buah, dan kebanyakan sayuran. Biji dan buah merupakan
sekumpulan beberapa unit morfologi termasuk sepal, petal, androcium, gymnocium,
tangkai, dan kadangkala beberapa daun. Masing-masing unit memiliki morfologi
dan fisiologi yang berbeda satu sama lainnya. Mereka semua saling berinteraksi
dalam proses fisiologi keseluruhan atau keutuhan bunga potong tersebut.
©
Kebanyakan
buah dan sayuran dipanen setelah mencapai stadia perkembangan yang sempurna
atau perkembangan penuh. Teknik penanganan pascapanen dari pada buah dan
sayuran adalah secara langsung ditujukan untuk penundaan senesen dan
mempertahankan produk tetap dalam keadaan segar.
Gerbera
daisy menjadi salah satu bunga yang paling populer berdasarkan pada nomor yang
di toko-toko bunga dan outlet ritel lainnya. Sepanjang tahun, bunga potong dan
tanaman pot baik yang tersedia di sejumlah lokasi mengejutkan. Sedikit dikenal
bahkan dua puluh tahun lalu, tanaman berbunga warna-warni telah jelas menjadi
modis. Beberapa ratus jenis Gerbera, termasuk hibrida, telah didokumentasikan,
dengan hampir semua warna yang tersedia - kecuali biru. Hal ini tidak hanya
variasi warna yang ada,
tanaman telah dikembangkan dengan bergerigi atau kelopak berenda, kelopak
sangat luas, dan bunga ganda.
No comments:
Post a Comment