Dari data hasil pengamatan dapat dilihat bahwa hama penggerek pada
tanaman padi memiliki persentase tertinggi yaitu 0,36%. Hal ini dikarenakan
hama penggerek batang dapat menyerang tanaman padi pada stadia apa saja
sehingga padi yang terserang pun semakin banyak. Hal ini sesuai dengan
literatur P3IP (2011) yang menyatakan bahwa penggerek
batang dapat merusak pertanaman padi pada stadia apa saja, sejak persemaian
sampai matang. Bila kerusakan sudah terlihat jelas, tindakan pengendalian sudah
terlambat. Penggerek batang dapat menyebabkan merosotnya hasil padi karena
tidak tergantikannya anakan yang rusak oleh sundep.
Hama penggerek batang dapat dikendalikan dengan beberapa cara salah
satunya dengan melindungi agen pengendali hayati. Pengendalian terakhir yang
dapat dilakukan adalah dengan pengendalian kimia walaupun umumnya tidak
dianjurkan karena hama ini sukar dikendalikan dengan insektisida. Hal ini
sesuai dengan literatur P3IP (2011) yang menyatakan bahwa Pengendalian kimia terhadap penggerek batang umumnya tidak
dianjurkan karena hama ini sukar dikendalikan dengan insektisida. Ulat
penggerek hanya mudah dikendalikan dengan penyemprotan daun dalam periode
singkat, antara penetasan dari telur dan masuk ke batang.
Dari hasil pengamatan selama XII minggu dapat disimpulkan bahwa pada
tanaman padi dapat digunakan pestisida nabati dari daun mindi untuk
mngendalikan hama belalang daun dan anjing tanah. Selain itu untuk mencegah
penyakit blas dapat digunakan fungisida. Untuk walang sangit masih dapat
digunakan musuh alami untuk pengendaliannya.
No comments:
Post a Comment