BUDIDAYA TANAMAN STRAWBERRY DALAM POT
Budidaya stroberi di Indonesia belum banyak diketahui oleh masyarakat luas, karena selama ini ada anggapan kalau membudidayakan stroberi membutuhkan teknik dan perlakuan khusus. Selama ini budidaya stroberi masih terbatas di daerah sentra produksi seperti Sukabumi, Cianjur, Cipanas, Lembang dan Bedugul (Bali).
Budidaya tanaman stroberi tidak harus dilakukan di kebun yang cukup luas. Di lahan yang terbatas, seperti pekarangan rumah, kita juga dapat membudidayakan tanaman stroberi secara intensif. Cara yang paling mudah dan murah untuk membudidayakan stroberi, terutama di lahan yang tidak terlalu luas, adalah budidaya tanaman stroberi dalam pot.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk membudidayakan stroberi dalam pot adalah sebagai berikut :
Penyiapan tempat tanam
Tempat tanam yang akan digunakan adalah pot, baik pot plastik, pot tanah liat, pot semen, pot porselen dan sebagainya. Dapat juga digunakan kantong plastik (polybag) atau kaleng bekas. Yang paling penting diperhatikan dalam penyediaan dan pemilihan pot adalah ukurannya seimbang serta serasi dengan ukuran tanaman stroberi. Selain itu pot yang digunakan harus dapat menampung media tanah yang cukup agar perakaran stroberi tumbuh dengan leluasa (Rukmana,1998).
Ukuran pot atau tempat tanam yang cocok adalah pot atau tempat tanam dengan diameter 7-20 cm. Di bagian bawah atau bagian dasar dari pot atau tempat tanam tersebut harus diberi lubang kecil. Selain itu tempat tanam tersebut harus bersih dan bebas dari hama dan patogen penyakit (Sunarjono, 1990).
Penyiapan media tanam
Bahan-bahan untuk media tanam terdiri atas campuran bahan organik dan anorganik. Bahan organik yang dapat digunakan antara lain humus lamtoro, sekam padi dan sebagainya. Derajat keasaman media tanam ini adalah 6.5-7,0. Selain itu media harus memiliki sifat poros, mempunyai struktur halus, mudah merembeskan air dan unsur hara selalu tersedia (http://www.iptek.net.id, 2011).
Penyiapan Bibit dan Penanaman
Penanaman bibit tanaman stroberi ke dalam pot yaitu :
- Siram media tanam bibit tanam stroberi dengan air bersih hingga keadaannya cukup basah.
- Keluarkan bibit tanaman stroberi lengkap bersama akar dan media tanamnya.
- Buat bidang lubang tanam dalam pot.
- Tanam bibit tanaman stroberi tersebut tepat di tengah—tengah pot pada posisi tegak, kemudian timbun bagian pangkal batang tanaman dengan media tanam dan dipadatkan secara perlahan-lahan.
- Siram media tanam dalam pot hingga keadaaan media tanamnya cukup basah (lembap).
- Simpan pot di tempat yang teduh dan lembap selama 7-15 hari agar tanaman segar kembali.
(Rukmana, 1998).
Pemeliharaan
Tanaman stroberi dalam pot harus diltakkan di atas rak, digantung dan di lantai bangunan yang beralaskan tanah. Tempat penataan tanaman stroberi dalam pot harus mendapat sinar matahari pagi dan berada dekat dengan sumber air. Peletakan antar pot berjarak 40-50 cm x 40-50 cm dan diatur secara berjajar.
Di saat musim kering penyiraman dilakukan 2 kali sehari yaitu setiap pagi dan sore hari. Cara penyiramannya adalah mula-mula rumpun tanaman disibakkan hingga tampak media tanam dalam pot selanjutnya air dikocorkan dengan menggunakan gembor. Dapat pula dilakukan dengan merendam pot tanaman stroberi dalam bak yang berisi air selama beberapa menit hingga media tanam cukup basah. Kemudian pot segera diangkat dan diletakkan kembali ke tempat semula (http://www.iptek.net.id, 2011).
Gulma yang tumbuh pada permukaan pot harus segera disiangi, yaitu dengan cara mencabut gulma secara hati-hati hingga bersih. Bersamaan dengan penyiangan gulma dilakukan penggemburan media tanam (Verheij dan Coronel,1997).
Seminggu setelah tanam perlu dilakukan pemupukan. Jenis dan takaran pupuk terdiri atas Urea 2 sendok teh, TSP ½ sendok teh dan KCl ½ sendok teh per pot. Pemupukan berikutnya diulang pada saat tanaman berumur 1-2 bulan setelah tanam, dengan takaran pupuk Urea ½ sendok teh, TSP 1 sendok teh dan KCl 1 sendok teh per pot (http://www.iptek.net.id, 2011).
Tanaman yang terlalu rimbun akan kurang produktif dalam berbuah dan berbunga. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan pemangkasan. Seluruh buah pertama dipangkas dengan tujuan agar tanaman dapat cepat dewasa dan produktif berbuah pada musim berikutnya. Penjarangan buah harus dilakukan secara kontinu. Selain itu daun yang telah tua, kering dan rusak sebaiknya dipangkas dengan gunting (Kurnia, 2005).
Pot atau tempat tanam tanaman stroberi hendaknya diganti apabila telah menunjukkan ciri-ciri seperti berikut :
- Media tanam dalam pot telah padat.
- Akar tanaman sudah mulai ke permukaan pot atau keluar dari dasar pot.
- Pertumbuhan tanaman terhambat.
- Kondisi pot berlumut, rusak dan pecah.
Penggantian pot atau tempat tanam dan media tanam stroberi sama seperti ketika hendak melakukan pengisian media tanam dan penanaman bibit tanaman stroberi. Yang paling penting diperhatikan dalam hal ini adalah pot yang digunakan harus sesuai dengan ukuran tanaman dan ketika mengeluarkan tanaman stroberi dari pot lama, tanaman stroberi harus dalam keadaan utuh dan tidak rusak (Budiman dan Saraswati. 2006).
Teknik perlindungan tanaman yang dianjurkan adalah pengendalian secara terpadu antara lain dengan menggunakan bibit yang sehat (bebas dari hama dan penyakit), media tanam yang steril, memangkas bagian tanaman yang terserang hama dan penyakit, penyemprotan pestisida secara selektif dan sesuai dengan anjuran dan sebagainya (Rukmana, 1998).
mantap.. terimakasih gan..
ReplyDelete